Semakin hari, zaman berkembang
kian pesat. Sayangnya, perkembangan zaman ini turut mengubah pola
dangayahidup remaja ke arah negatif. Perkembangan zaman semakin
dibarengi dengan merajalelanya kemaksiatan. Ya. Pergaulan bebas dan
perilaku menyimpang seolah telah menemukan kewajarannya. Padahal, hal
ini merupakan cermin ketragisan sebuah zaman.
Penyalahgunaan Masa Remaja
Masa remaja boleh dikatakan
sebagai masa paling berseri. Pada masa ini, para remaja melakukan ajang
pencarian jati diri. Berbagai hal baru mereka coba, bahkan banyak yang
terjebak dalam ranah pergaulan bebas. Ya. Pergaulan bebas di kalangan
remaja sudah mencapai titik kritis, terutama masalah free sex atau seks
bebas.
Pararemaja pun bisa dengan sangat
mudah memasuki tempat-tempat khusus orang dewasa, terutama saat malam
Minggu. Selain menjangkiti kalangan SMA, para pelaku seks bebas ini
telah merambah anak-anak SMP. Banyak kasus remaja putri yang hamil
akibat “kecelakaan”. Padahal, mereka sebenarnya tidak memahami risiko
yang akan dihadapi akibat perbuatan tersebut.
Pemicu Pergaulan Bebas
Banyaknya remaja yang terjerumus
ke dalam pergaulan bebas bukan semata-mata tanpa sebab. Perbuatan itu
turut diindikasikan oleh jaringan tertentu yang menggiring para remaja
pada hal-hal berbau negatif. Salah satu faktor pemicu pergaulan bebas
adalah tersedianya fasilitas tempat-tempat hiburan malam serta para
penikmatnya yang seolah mendapatkan kesenangan luar biasa.
Pencegahan Dini
Bagaimanapun, tidak ada yang
membenarkan perilaku seks bebas. Bahkan, agama sangat menentang
perbuatan satu ini. Salah satu upaya untuk menjauhkan para remaja dari
perilaku seks bebas adalah melakukan pencegahan secara dini. Salah satu
caranya adalah memberikan pengetahuan mengenai seks terkait kebaikan dan
keburukannya.
Sayangnya, orangtua cenderung
merasa tabu membicarakan masalah seks dengan anak-anak. Padahal, hal ini
merupakan langkah awal pencegahan anak untuk melakukan seks bebas.
Berdasarkan survei, banyaknya remaja yang terjebak dalam seks bebas
disebabkan oleh ketidaktahuan mereka mengenai urusan seks.
Ketidaktahuan itulah yang akan
menjadi pemancing rasa ingin tahu mereka sehingga nekad melakukan seks
bebas. Padahal, seks bukan hanya perkara hubungan intim antara seorang
pria dan wanita.Adahal lain yang berhubungan dengan urusan seks,
misalnya cara merawat organ vital, mencegah HIV, dan sebagainya.
Pembelajaran seks secara benar
akan membuat para remaja melakukan pola hidup yang benar. Selain
pendidikan tentang seks, setiap remaja harus dibekali dengan pengetahuan
tentang agama. Bahkan, agama menjadi landasan utama pengontrol perilaku
seseorang. Biasakan anak untuk mengenal Tuhan lebih dekat serta
pengertian tentang dosa.
Orangtua Harus Ketat
Maraknya pergaulan bebas akan
membentuk pribadi anak-anak menjadi seorang pembohong besar. Mereka akan
melakukan berbagai kebohongan untuk memperoleh izin pergi malam maupun
pulang sekolah terlambat. Mereka bisa saja berdalih belajar kelompok.
Padahal, mereka pergi ke tempat hiburan bersama teman-temannya.
Oleh sebab itu, pengawasan
orangtua mesti diperketat. Pastikan bahwa ucapan anak-anak itu benar.
Jangan langsung percaya jika mereka minta izin belajar kelompok malam
hari. Selain pengawasan ketat, orangtua perlu memberikan contoh perilaku
yang baik terhadap anak-anak. Bagaimanapun, orangtua adalah figur
panutan anak-anak yang akan dicontoh.
Jangan Jauhi Mereka!
Jika sudah telanjur hamil,
anak-anak tersebut baru akan merasakan penyesalan mendalam. Terlebih,
mereka akan diasingkan oleh teman-temannya. Padahal, mereka sebaiknya
mendapatkan perlakuan yang normal. Namun, hal ini bukan berarti sebuah
pembenaran akan perbuatan itu, melainkan salah satu upaya pencegahan
agar mereka tidak terjerumus kedua kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar